Breaking News

Hilirisasi Industri Pertanian dan Pertanian Modern Jadi Program Unggulan Kaltim 2025–2030

Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur gelar Pertemuan Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkebunan Rakyat di UPTD BPPSDMP Samarinda 12–13 November 2025. (Foto: Disbun Kaltim)

Samarinda, GENKEBUN.COM - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menempatkan hilirisasi industri pertanian sebagai program unggulan. Langkah ini bagian dari strategi memperkuat pertanian modern dan meningkatkan nilai tambah perkebunan rakyat.

Pertemuan perencanaan kawasan perkebunan rakyat digelar selama dua hari, 12–13 November 2024, di UPTD BPPSDMP Samarinda. Forum ini diikuti perwakilan dinas perkebunan dari enam kabupaten dan kota, termasuk Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur.

Muhammad Fahrozi, penyuluh pertanian Disbun Kaltim, memandu pertemuan dan menekankan koordinasi lintas instansi agar program perkebunan rakyat di Kaltim selaras dan tepat sasaran.

Pada sesi pertama, Asmirilda, Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim, memaparkan strategi peningkatan produksi melalui peremajaan, intensifikasi lahan, dan hilirisasi berbasis pertanian modern.

Empat sasaran utama program juga dijelaskan, meliputi perluasan areal, bantuan sarana prasarana, penerapan Good Agriculture Practices, serta penguatan kapasitas petani dan petugas lapangan.

Asmirilda menegaskan bahwa fokus program unggulan 2025–2030 adalah mendorong hilirisasi industri pertanian melalui peningkatan dan perluasan areal berbasis pertanian modern.

Hari kedua memfokuskan pada penggunaan teknologi untuk pengelolaan data perkebunan. Muhammad Jakaria dari CV. Wahana Mitra Banguncita menjelaskan pemanfaatan Aplikasi Si CPCL Kebun 2025 dengan integrasi Artificial Intelligence (AI).

Jakaria menekankan manfaat aplikasi bagi pengelolaan data perkebunan, terutama untuk memastikan validitas dan akurasi informasi kelompok tani.

“Aplikasi CPCL dikembangkan untuk memastikan data perkebunan terkelola dengan baik, transparan, dan siap digunakan dalam pengambilan kebijakan,” ujar Jakaria, dikutip dari laman Disbun Kaltim, Sabtu (15/11/2025).

Kegiatan ditutup oleh Fahrozi yang menekankan pentingnya integrasi seluruh kelompok tani ke dalam satu basis data terpadu untuk memudahkan perencanaan dan pengelolaan program.

“Besar harapan saya, tidak ada lagi kelompok tani yang tercecer datanya. Semua harus masuk, demi perencanaan yang tepat sasaran,” ujar Fahrozi.

Forum dua hari ini membangun sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, sekaligus meningkatkan kapasitas petani dan petugas lapangan. Hilirisasi dan pertanian modern menjadi fondasi perkebunan rakyat produktif di seluruh Kaltim.

Hilirisasi industri pertanian dan pertanian modern menjadi fokus utama program unggulan Kaltim 2025–2030, mendukung modernisasi, produktivitas, dan penguatan ekosistem perkebunan rakyat di provinsi ini.(*)


Type and hit Enter to search

Close