Breaking News

58 Investor Asing Tinjau Peluang Hilirisasi Komoditas Strategis di Lampung

Ilustrasi Komoditas Pertanian - GENKEBUN.COM

Lampung, GENKEBUN.COM - Provinsi Lampung membuka peluang investasi di sektor hilirisasi lima komoditas strategis, yaitu kelapa, kopi, lada, ubi kayu, dan udang, menarik perhatian 58 calon investor asing.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menekankan pentingnya memperkuat nilai tambah komoditas lokal melalui pengolahan di daerah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian dan perkebunan.

"Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp483,8 triliun pada 2024, menempati peringkat keempat tertinggi di Sumatera, kami membuka peluang besar bagi investor untuk berpartisipasi dalam program hilirisasi di sektor pangan, energi baru terbarukan, dan pariwisata berkelanjutan," ujar Gubernur dalam kegiatan Lampung Economic and Investment Forum 2025, Ballroom Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (4/11/2025), seperti dikutip dari laman Diskominfotik Lampung, Senin (10/11/2025).

Forum ini menghadirkan pertemuan langsung antara calon investor dan pemilik proyek, membahas skema pembiayaan dan model investasi di sektor prioritas Lampung. Hilirisasi komoditas menjadi fokus utama untuk meningkatkan daya saing daerah.

Lampung menargetkan pertumbuhan sektor pertanian dan perkebunan yang lebih produktif. "Pertanian Lampung tumbuh 5 persen, tapi produktivitasnya masih setengah dari Vietnam. Ini yang sedang kami genjot agar dalam tiga sampai lima tahun bisa dua kali lipat," kata Gubernur.

Selain kelima komoditas strategis, pemerintah provinsi menampilkan 11 proyek investasi unggulan, termasuk Floating Solar Power Plant, Kemiling Agripark, dan Gunung Tiga Geothermal Power Plant.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Bimo Epyanto, menilai lokasi strategis Lampung dan kapasitas pelabuhannya mendukung pertumbuhan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi daerah sebagai pusat hilirisasi komoditas.

Staf Ahli Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi, menyebut Lampung cocok bagi investor global yang ingin menanamkan modal di sektor pangan dan energi baru terbarukan. "Jika ingin berinvestasi pada komoditas pangan dan energi baru terbarukan, Lampung merupakan pilihan yang tepat," ujarnya.

Dalam menghadapi keterbatasan APBD, Gubernur menegaskan pentingnya dukungan sektor swasta untuk memperkuat ekonomi daerah. "Selama ini kami survive dari sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan," tambahnya.

Lampung juga memaksimalkan infrastruktur yang ada, termasuk jaringan jalan tol, pelabuhan, dan logistik, untuk menarik investasi hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah komoditas lokal. "Kami ingin menjadikan Lampung sebagai tempat yang ramah investasi dan memiliki arah pembangunan yang jelas," ujar Gubernur.

Kehadiran 58 calon investor asing dalam forum ini menandai minat global terhadap potensi Lampung. Pertemuan tersebut membuka peluang kerja sama konkret di sektor hilirisasi komoditas, pertanian, dan energi baru terbarukan.***


Type and hit Enter to search

Close