![]() |
| Ahmad Arlin Ramadan, pemilik RM Farm Rahayu Mushroom, Banjarnegara. (Foto: genkebun.com) |
Banjarnegara, GENKEBUN.COM – Ingin tahu rahasia di balik suksesnya bisnis Jamur Tiram dari sebuah kumbung kecil? Perjalanan membangun usaha ini menawarkan banyak inspirasi bagi calon wirausaha.
Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk menguasai teknik budidaya dan strategi pemasaran, agar usaha dapat bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.
Dengan langkah yang konsisten dan pengelolaan produksi yang matang, bisnis Jamur Tiram mampu memenuhi permintaan pasar lokal sekaligus menjadi inspirasi wirausaha muda.
Ya, kesuksesan wirausaha Jamur Tiram di Banjarnegara lahir dari ketekunan dan strategi bertahap seorang pemuda bernama Ahmad Arlin Ramadan. Usaha ini telah berkembang sejak awal 2017.
Awalnya, Arlin memulai dengan pengalaman membantu kakaknya yang sudah merintis budidaya jamur sejak 2007. Dari pengalaman itu, ia belajar banyak hal terkait teknik produksi dan manajemen.
"Jenis jamur yang saya budidayakan di sini ada tiga jenis jamur, sementara, yaitu, jamur tiram putih, tiram coklat, dan jamur kuping atau jamur lember. Yang mendominasi di sini masih jamur putih dan coklat," ungkap Arlin saat ditemui di lokasi usaha, Kamis (14/11/2025).
Sejak awal, fokus Arlin adalah memahami pasar dan cara menjual jamur. Ia pun belajar strategi pemasaran yang efektif untuk menambah profit.
"Sejak belajar pemasaran dan praktik, ternyata bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi dan dengan profit yang lumayan pada saat itu untuk kategori tahap belajar. Nah, dari situlah tergerak untuk mulai menekuni dan serius budidaya jamur," kata Arlin.
Tantangan terbesar di awal memang datang dari keterbatasan modal dan wawasan. Informasi pemasaran yang minim membuat proses perintisan cukup berat.
"Tantangan di awal yang umumnya seperti permodalan dan pemasaran. Dulu gak ada permodalan, gak ada wawasan juga dan sangat minim informasi tentang pemasaran," jelasnya.
Arlin pun menyadari pentingnya menyiapkan tiga hal: wawasan, modal, dan strategi pemasaran. Langkah pertama yang ia ambil adalah belajar dan merintis usaha semampunya.
"Nah, akhirnya saya sadar tiga hal itu harus dipenuhi semua. Jadi, saya ambil langkah belajar dulu mencari wawasan sambil merintis semampunya," ujarnya.
Setelah langkah awal, proses pengembangan dilakukan secara bertahap. Tabungan dari hasil produksi sebagian dikembangkan kembali untuk memperkuat usaha.
"Lalu pelan-pelan cari wawasan, tambah permodalan pelan-pelan menabung dari hasil, sebagian dikembangkan pelan-pelan sampai kuat. Nah lama-lama alhamdulillah bisa berkembang," tambah Arlin.
Mentor juga memegang peran penting dalam perjalanan wirausaha Jamur Tiram ini. Arlin belajar dari beberapa mentor berpengalaman untuk memperluas wawasan.
"Untuk mentor tersendiri ada, Mas. Pasti ya setiap pelaku usaha yang ee berhasil yang jalan itu mesti punya mentor. Entah itu dari mentor pengalaman, orang tua, orang sekitar," ujarnya.
![]() |
| Kumbung Jamur RM Farm Rahayu Mushroom, Banjarnegara. (Foto: Arsad Ddin) |
Lokasi belajar yang menjadi inspirasi Arlin adalah Malang dan Cianjur, Jawa Barat, tempat ia mendalami teknik budidaya dan pemasaran jamur tiram.
"Kalau saya itu dulu belajar di Malang dan di Cianjur," kata Arlin mengenai proses pembelajaran yang ditempuhnya.
Kini, usaha Jamur Tiram Arlin sudah memiliki enam kumbung produksi. Dari satu kumbung awal, kini kapasitas produksi meningkat secara signifikan.
Dalam sehari, hasil panen bisa bervariasi tergantung musim dan jarak tanam. Produksi yang konsisten menjadi kunci menjaga pasar lokal di Banjarnegara.
Permintaan Jamur Tiram di pasar lokal semakin meningkat. Pelanggan tetap dan pedagang lokal menjadi mitra utama dalam distribusi produk.
Arlin juga menekankan pentingnya memilih bahan baku berkualitas. Kualitas bibit dan media tanam menjadi faktor penentu keberhasilan panen.
"Untuk yang ingin mulai usaha atau yang lagi merintis usaha jamur, pastikan teliti saat membeli baglog. Ditanya ukurannya berapa, kadar nutrisinya berapa persen, jenis bibit yang dipakai, terus dilihat testimoninya jamurnya seperti apa, kita lihat review-nya dulu. Jangan asal memilih jenis bibit yang kurang berkualitas supaya tidak rugi banyak," jelas Arlin.
Peralatan sederhana seperti plastik, rak, dan atap awalnya digunakan, kemudian diganti dengan bahan lebih permanen untuk memastikan kualitas produksi.
Kegiatan perawatan seperti penyiraman, pemanenan, dan pengendalian kelembaban dilakukan secara rutin agar pertumbuhan Jamur Tiram optimal.
Pelatihan dan bimbingan bagi staf juga dijalankan, dengan jumlah pekerja produksi dan perawatan mencapai lima orang, menyesuaikan kapasitas produksi.
Selain fokus pada kualitas, Arlin menekankan disiplin dan perhatian terhadap detail, terutama untuk mencegah kontaminasi selama masa inkubasi jamur.
Kini, Jamur Tiram Banjarnegara milik Arlin telah menjadi inspirasi wirausaha lokal, membuktikan bahwa konsistensi dan strategi bertahap mampu membawa usaha kecil berkembang.
Tips sukses wirausaha Jamur Tiram dari Mas Arlin:
- Pelajari teknik budidaya secara mendalam sebelum merintis.
- Pilih mentor berpengalaman sebagai panduan.
- Mulai dengan modal kecil, kembangkan secara bertahap.
- Perhatikan kualitas baglog, bibit, dan bahan baku.
- Catat dan pelajari strategi pemasaran untuk meningkatkan profit.
- Tetap disiplin dalam proses produksi dan perawatan.
- Bangun relasi dengan pelanggan tetap dan pedagang lokal.
- Pantau kelembaban dan lingkungan kumbung secara rutin.
- Pelajari pengalaman praktis dari lokasi budidaya yang lebih besar.
- Jangan ragu mengulang proses jika gagal, pelan-pelan menuju stabilitas usaha.
Kini, usaha Jamur Tiram yang dirintis Mas Arlin telah berjalan delapan tahun. Pelan-pelan, produksi meningkat dan pemasarannya semakin stabil, menjadi salah satu inspirasi wirausaha di Banjarnegara.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kesabaran, ketelitian, dan konsistensi menjadi kunci penting dalam membangun bisnis Jamur Tiram. Banyak pemula dapat belajar dari pengalaman Arlin untuk memulai usaha serupa.
Bagi yang ingin belajar atau membeli bahan produksi, termasuk baglog, bibit, dan peralatan, bisa mengunjungi langsung lokasi usaha: Dusun Sampel RT 1 RW 1, Desa Ampelsari, Banjarnegara, Jawa Tengah.(*)

.jpeg)
Social Footer