![]() |
| Ilustrasi Budaya Nyadran Gunung (Foto: genkebun.com) |
Batang, GENKEBUN.COM - Desa Silurah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menjadi tuan rumah Festival Kopi dan Peradaban, sebuah kegiatan yang memadukan tradisi lokal, budaya, dan ekonomi hijau. Festival ini menghadirkan edukasi bagi petani kopi sekaligus mengangkat budaya Nyadran Gunung.
Festival ini digagas oleh Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Surabaya yang bekerja sama dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam produksi kopi berkualitas. Kegiatan difokuskan pada pemberdayaan perempuan petani di Kabupaten Batang.
Selain sebagai ajang pelestarian budaya, Festival Kopi dan Peradaban Silurah juga menjadi sarana pengembangan produk kopi berbasis tradisi. Petani belajar mengenali jenis kopi unggulan sesuai permintaan pasar dan cara mengolah kopi agar sesuai standar kualitas nasional.
Endang S, pendamping KUPS dari PUPUK Surabaya, mengatakan bahwa festival ini memberikan pemahaman lebih baik tentang kopi.
“Tahun depan diharapkan para petani kopi Silurah ini bisa mengumpulkan kopi-kopi berkualitas sesuai permintaan konsumen,” ujarnya saat ditemui di Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal.
Anggota KUPS Melati Sejahtera, Kusup dari Desa Pesantren, Blado, menambahkan bahwa festival ini menambah wawasan tentang kopi berkualitas.
“Kami jadi makin memahami kopi yang berkualitas dan sesuai keinginan konsumen,” ungkapnya.
Amir Prasetyo, panitia Festival Kopi dan Peradaban, menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan ini agar manfaatnya terus dirasakan oleh petani.
“Yang jelas ini perlu diagendakan sesering mungkin, jangan berhenti sampai di sini saja, tapi ada keberlanjutan,” jelas Amir.
Kepala Baperida Batang, Ari Yudianto, menilai festival ini meningkatkan reputasi kopi dan produk lokal di Kabupaten Batang sekaligus memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat.
“Jadi dari sisi ekonominya meningkatkan kualitas hidup petaninya, namun dari sisi kelestarian hutannya tetap terjaga. Inilah yang namanya prinsip "Ekonomi Hijau",” kata Ari Yudianto.
Festival Kopi dan Peradaban Silurah Batang menampilkan berbagai kegiatan edukasi dan budaya, termasuk demonstrasi pengolahan kopi, bazar produk lokal, dan pertunjukan tradisi Nyadran Gunung, yang dihadiri oleh warga, petani, dan pengunjung dari berbagai daerah di Batang, Jateng.(*)

Social Footer